Pembelajaran
Kooperatif Metode Snowball Throwing
1) Pengertian
Snowball Throwing
Metode Snowball Throwing
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran
tersebut mengandung unsur-unsur pembelajaran kooperatif. Snowball artinya bola
salju sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing dapat diartikan
sebagai metode pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang
digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara
sesama anggota kelompok.[1]
Maka berdasar pada uraian di atas
peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan snowball throwing yaitu
metode pembelajaran yang didalam terdapat unsur-unsur pembelajaran kooperatif
sebagai upaya dalam rangka mengarahkan perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
2) Langkah-langkah
Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing
Langkah-langkah pembelajaran Snowball
Throwing menurut Agus Suprijono sebagai berikut:
a) Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan.
b) Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi.
c) Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d) Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
e) Kemudian
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain.
f) Siswa
yang mendapat lemparan bola diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut.
g) Evaluasi.
h) Penutup.
Kegiatan melempar bola pertanyaan ini
akan membuat kelompok menjadi semangat dan aktif, karena kegiatan tersebut
siswa tidak hanya berfikir, menulis, bertanya atau berbicara. Akan tetapi mereka
juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya kepada
siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri
karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang
terdapat dalam bola kertas.
3) Kelebihan
Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing
Kelebihan pembelajaran dengan metode Snowball
Throwing sebagai berikut:
a) Melatih
kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang
diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
b) Siswa
lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang
dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman
sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran,
menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok.
c) Dapat
membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain
maupun guru.
d) Melatih
siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.
e) Merangsang
siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam
pelajaran tersebut.
f) Dapat
mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru.
g) Siswa
akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
h) Siswa
akan memahami makna tanggung jawab.
i)
Siswa akan lebih
bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan
intelegensia.
j)
Siswa akan terus
termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode Snowball Throwing dalam mata pelajaaran
PKn diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa dituntut
untuk berkompetisi baik fisik maupun mental sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan sehingga pembelajaran PKn di kelas lebih menyenangkan.
4) Kelemahan/Kekurangan
Metode Snowball Throwing
Disamping terdapat kelebihan
tentu saja metode Snowball Throwing juga mempunyai kekurangan. Kelemahan
dari metode ini adalah:
·
Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami
materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat
dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan
atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
·
Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan
baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk
memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak
sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
·
Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. tapi tdk menutup kemungkinan
bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan
kelompok.
·
Memerlukan waktu yang panjang.
·
Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
·
Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.
Tetapi kelemahan dalam penggunaan
metode ini dapat tertutupi dengan cara:
·
Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemontrasikan secara
singkat dan jelas disertai dengan aplikasinya.
·
Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok
dan pembuatan pertanyaan.
·
Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi.
·
Memisahkan group anak yang dianggap sering dianggap sering membuat gaduh
dalam kelompok yang berbeda.
·
Tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru
untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok
[1] Lancarwati
Vivi Ria, “Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII dengan
Menggunakan Metode Snowball Throwing di SMP N 4 Satuatap Bawang Banjarnegara”,
Skripsi S1 Universitas Negeri Yogykarta, (Yogyakarta: 2012), h, 18,
tidak dipublikasikan.