SENI
Seni adalah segala sesuatu yang mengandung rasa
keindahan. Dan menurut bidangnya maka seni dapat dibagi menjadi:
1.
Seni Rupa: Menggambar, melukis, patung,
bangun/ arsitektur.
2.
Seni Suara: Nyanyi, tabuh/ music.
3.
Seni Sastra: Puisi, prosa.
4.
Seni Gerak: Tari, Pencak/ silat.
1.
SENI RUPA
A.
Menggambar
Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari
ketajaman mata dan keterampilan tangan. Untuk mewujudkan kembali dengan
keterampilan tangan apa yang telah dilihat oleh ketajaman mata, maka diperlukan
bantuan banyak alat seperti: pensil, kwas, tinta, cat warna dan lain-lain. Jadi
ini semua, seperti mata, tangan dan semua alat-alat menggambar tersebut
bekerjasama sebagai tata usaha lengkap yang mencatat dengan teliti semua
sifat-sifat dan keadaan benda.
B.
Melukis
Dalam melukis, semua alat-alat menggambar
adalah nomor dua, sedangkan yang utama adalah perasaan. Jadi pribadi pelukislah
yang dicetuskan dalam lukisannya. Sebagai contoh, corengan dengan pensil pun
udah dapat merupaan lukisan, karena penuh dengan sentimen si pelukis.
Beberapa aliran Seni Lukis
Berhubung banyaknya perbedaan pribadi para
pelukis (seniman) maka beraneka pula corak ragam tulisannya. Seperti
naturalistik-klasik atau akademis, artinya sebuah lukisan barulah dinamakan
bagus kalau memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh para pelukis tua pada
masa itu atau menuruti hukum-hukum akademi.
Namun sejalan dengan perkembangan sejarah pada
waktu bangkitnya rasa aku (pribadi) dari setiap orang, maka didalam seni
lukis timbullah revolusi yang tidak mau pada norma-norma yang lama dan hanya
memuja pribadi masing-masing, dan timbullah apa yang disebut aliran-aliran atau
golongan-golongan seperti:
1)
Naturalism
(Realisme)
Lukisan ini sangat mendekati keadaan
sewajarnya. Kewajiban pelukis hanya memperbagus keadaan itu saja. Memperbagus
kea rah keindahan disebut Naturalisme-Romantis (Basuki Abdullah).
Memperbagus sesuai dengan apa yang diidam-idamkan disebut Naturalisme-Idealistis
(Surono).
2)
Impressionism
Tanda-tanda:
§
Melukiskan hidup modern.
§
Cara melukis bebas (tak terikat
dalil-dalil akademi).
§
Kkomposisi dipengaruhi pahatan kayu dari
jepang.
§
Melukis tidak diharuskan diluar, yang
penting ialah keadaan.
§
Menonjolkan permainan warna, sedang
bentuk benda tidak dianggap perlu.
Para penganut: E. Monet, CI. Monet, Vincent Van
Gogh, Kusnadi.
3)
Fauvism
1904
Golongan ini lagi-lagi menyalahi hukum-hukum
akademi, sehingga mendapat sebutan golongan Fauves yang artinya binatang
liar. Tanda-tanda:
§
Benda-benda diberi bentuk baru yang
menurutkan teratur.
§
Warna-warna secara dekoratif didalam
bidang-bidang bersimpang siur tetapi tetap didalam keadaan seimbang.
§
Warna-warna yang dipakai banyak yang
kuat-kuat.
§
Benda diberi batas yang kuat.
§
Naturalism ditentang.
4)
Expressionism
1907
Tumbuh di Jerman.
Tanda-tanda:
§
Menentang metoda analistis dari
impressionisme.
§
Menentang menirukan lam dan menurutkan hukum-hukumnya
yang diakui oleh akademi.
§
Tidak mengejar keindahan visuil, tetapi
keindahan batin yang nyata.
Cara melukis:
§
Warna keras dan kuat diletakkan didalam
bidang-bidang.
§
Garis-garis kuat.
§
Komposisi tertutup.
5)
Futurism
Tumbuh di Italia dibawah pimpinan Marinetti.
Menentang aliran lama akademis.
Tanda-tanda:
§
Benda-benda sama sekali tidak teratur,
tanpa perspektif.
§
Lukisan berisi bermacam-macam kesan
bercampur aduk.
§
Merupaka kumpulan gambar ingatan pada
saat yang tidak sama.
§
Gerak, suara dan bau dilukis menjadi
warna dan garis.
Penganut: Boccini, Carlo Carra, Rissalo, Balla,
Gino Severni.
6)
Dadaisme
1917
Tanda-tanda:
§
Dada = kuda
§
Kesenian harus cocok dengan ocehan
pertama dari bayi dan diberi lambing dada.
§
Hubungan antara pikiran dan kesenian
ditiadakan.
Aliran ini hanya berumur oendek ±10 tahun.
Penganut: Tristian Tzara, Francis Picabia,
Andre Breton, Louis aragen.
7)
Surrealism
1936
Dipimipin oleh Adillion Redon dengan dasar
pendirian:
§
Benda itu bukanlah seperti yang kelihatan
saja dan bagaimana wujudnya tergantung atas cara melihatnya. Jadi mendirikan
dunia khayal.
Contoh:
a)
Sebutir telur dan matahari terbenam.
b)
Ikan diatas mercu.
Penganut: Zalvador Dail.
MENGENAL ALAT-ALAT MENGGAMBAR
Karena untuk menggambar diperlukan adanya
alat-alat, maka untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan mengenal
alat-alat tersebut dengan baik.
1.
Pensil
Menurut gunanya, pensil dapat dibedakan:
§
Pensil dengan tanda huruf H (hard), yang
berarti keras. Makin banyak tanda H-nya makin keras pensil tersebut. Pensil
demikian banyak digunakan dikalangan tehnik, khususnya untu menggambar
konstruksi.
§
Pensil dengan tanda huruf B (black), yang
berarti hitam atau lunak. Makin banyak tanda B-nya makin lunak pensil tersebut
(2B, 3B, 4B). dan pensil ini biasa digunakan untuk menggambar tangan, seperti
menggambar alam-benda, ilustrasi dan sebagainya.
§
Pensil dengan tanda huruf HB (hard-black)
yang berarti sedang ini hanya dipakai di kantor atau di sekolah untuk menulis.
§
Pensil-arang atau disebut juga konte.
Konte ini keras-lunaknya ditandai dengan angka-angka 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
Menurut urutannya maka konte bertanda nomor 1 adalah yang paling keras.
Gambar-gambar contoh disamping adalah petunjuk
bagaimana caranya memelihara, meraut serta menarik garis dengan pensil.
2.
Penggaris
Yang biasa sehari-hari kita sebut penggaris itu
sebenarnya bukanlah alat untuk menarik garis, melainkan lebih tepat adalah alat
untuk mengukur. Oleh sebab itu pada alat tersebut tentu tertera angka-angka
pengukur atau cm. dan alat pengukur demikian yang baik adalah yang bentuk tipis
dan angka-angkanya jelas.
3.
Segitiga
Segitiga yang baik adalah yang terbuat dari mika.
Maksudnya tidak mudah patah atau rusak tepinya, bila teratur sesuatau yang
keras dan lagi agak lentur. Dua buah segitiga disebut satu setel jika sisi-alas
segitiga yang sama-kaki berimpit tepat dengan sisi-tegak segitiga siku-siku.
Segitiga yang satu setel ini akan memudahkan kita menarik garis-garis sejajar.
4.
Pena-Tarik
(Pentrik)
Pena-tarik atau pentrik adalah alat untuk pena
yang dipergunakan untuk menarik garis dengan tinta. Mengingat pentingnya
kegunaan alat tersebut dalam menggambar, khususnya menggambar konsruksi, maka
sebaiknyalah kita memiliki dan memeliharanya dengan baik.
5.
Jangka
Kotak jangka yang cukup lengkap kecuali berisi
pentrik berisi pula alat-alat penting lainnya seperti:
a)
Jangka biasa
b)
Jangka tusuk jangka pengukur
c)
Jangka orleon
Jangka biasa
Jangka yang baik adalah jangka yang
kaki-kakinya dapat ditekukkan. Hal ini diperlukan terutama bila kita pakai
untuk membuat gari-garis lengkung atau lingkaran dengan tinta. Dalam penggunaan
jangka hendaknya diletakkan sedemikian rupa sehingga kedua kakinya berdiri
tegak lurus diatas kertas (gambar 4/a). ini dsyaratkan terutama waktu membuat
lingkaran dengan tinta supaya kedua ujung paruh pena yang dipasang pada jangka
dapat menempel pada kertas sehingga garis yang ditarik dapat sempurna.
Meraut pensil jangka tidak boleh seperti
meraut pensil biasa, melainkan harus dipancung (gambar 4/c). Dan memasangnya
pada jangka bagian yang dipancung harus jatuh atau menghadap keluar.
Sekarang perhatikan jarum kaki jangka
satunya. Jarum ini biasanya mempunyai dua ujung jarum yang berlainan bentuknya.
Ujung yang satu bentuknya panjang meruncing, gunanya untuk mengukur jarak atau
membagi garis, sedangkan ujung yang lain bentuknya pendek runcing dan berkerat.
Kerat ini gunanya sebagai penahan kaki jangka waktu membuat lingkaran agar
lobang titik pusat lingkaran pada kertas tidak menjadi makin lebar (gambar
4/d). jadi memasang jarum pada kaki jangka hendaknya disesuaikan dengan
kepeluannya.
Jangka Tusuk/ Jangka Pengukur
Beda jangka pengukur dari jangka biasa terletak
pada kaki-kakinya. Kalau jangka pengukur kedua kakinya berujungkan jarum
panjang semua. Gunanya jangka ini untuk mengukur panjang atatu membagi garis.
Dengan kaki jangka yang berujungkan jarum maka pengukuran akan lebih sempurna
dari pada kalau dipakai jangka biasa yang berujung kaki pensil.
Tangkai penyambung
Pada gambar petunjuk (gambar 5) dapat
kita lihat dan pelajari bagaimana caranya mempergunakan tangkai penyambung pada
jangka. Hendaknya tetap diperhatikan, bahwa meskipun telah disambung kaki
jangka berdirinya di atas kertas harus tetap tegak lurus. Kaki jangka
bersambung ini gunanya untuk membuat lingkaran bergaris tengah panjang.
Jangka Orleon
Jangka orleon gunanya untuk membuat
lingkaran-lingkaran dengan jari-jari sangat pendek, yang sukar dilaksankan
dengan jangka biasa. Dengan menekankan jari telunjuk pada pangkal tangkai
sumbu, maka ibu jari dan jari-tengah dapat leluasa memutarkan jangka orleon ini
sehingga terbentuklah lingkaran yang diinginkan.
Perhatikan gambar 5/a.
Pena Redis
Pena ini seperti pena biasa hanya
ujungnya bulat dengan ukuran garis tengah yang berlain-lainan sesuai dengan
tebal tipisnya garis. Dalam penggunannya pena harus diletakkan sedemikian rupa
sehingga ujungnya yang bulat itu menempel seluruhnya pada kertas (perhatikan
gambar petunjuk).
Pena ATO
Pena ini adalah jenis pena gambar dengan
ujung yang tidak runcing atau bulat, melainkan rata.
Kalau dengan pena redis kita dapat
menghasilkan coretan yang sama tebalnya maka dengan pena ato ini kita akan
mendapatkan hasil coretan yang tebal tipis. (lihat gambar contoh di
halaman ).
Rapido
Alat ini adalah sejenis pena gambar yang
lain dengan ujungnya yang runcing seperti jarum.
Dan seperti juga dengan pena redis
ataupun pena ato, maka rapido ini berukuran sesuai dengan tebal-tipisnya garis:
0.2 mm, 0.4 mm, 0.6 mm, 0.8 mm dan seterusnya.
Gambar a adalah ujung rapido yang runcing
seperti jarum, sedangkan b adalah tempat tinta diisikan.
KONSTRUKSI SEGI BANYAK BERATURAN
Deret I:
Yang termasuk dalam deret 1 ini adalah
segi-tiga, enam, dua belas dan seterusnya.
1.
Segi tiga:
·
Buatlah lingkaran M
·
Tariklah garis BA melalui M
·
Lingkaran CMD dengan AM sebagai jari-jari
dan A sebagai titik pusatnya
·
Lingkaran FME dengan BM sebagai jari-jari
dan B sebagai titik pusatnya
·
Buatlah segi tiga BCD, maka segi tiga ini
adalah segi tiga beraturan atau segi tiga sama sisi
2.
Segi enam:
·
Buatlah lingkaran M
·
Tariklah garis BA melalui titik M
·
Lingkaran FME dengan BM sebagai jari-jari
dan A sebagai titik pusatnya
·
Lingkaran CMD dengan AM sebagai jari-jari
dan A sebagai titik pusatnya
·
Buatlah segi enam BFCADE, maka segi enam
beraturan.
Disini juga terbukti bahwa sisi segi enam
beraturan sama dengan jari-jari lingkaran luarnya.
3.
Segi dua belas:
·
Buatlah segi enam beraturan BFCADE
·
Bagilah garis BE menjadi dua titik bagi
garis BE tersebut hingga memotong lingkaran M di titik G
·
GB = GE adalah sisi segi dua belas
beraturan
Sekarang cobalah sendiri membuat konstruksinya
segi 24 beraturan.
Deret II:
Termasuk
dalam deret ini adalah segi-segi: 4, 8, 16, ……dan seterusnya.
1.
Segi-empat:
·
Buatlah lingkaran M
·
Tariklah garis DB melalui titik M
·
Buatlah garis AC tegak luru pada DB di
titik M (lihat gambar)
·
ABCDadalah segi empat beraturan atau juga
bujur sangkar
2.
Segi-delapan:
·
Buatlah konstruksi seperti pada segi
empat beraturan
·
Tariklah garis dari titik M melalui titik
bagi garis DC sehingga memotong lingkaran di titik E
·
ED=EC adalah sisi segi delapan baraturan
3.
Segi-enam belas:
·
Buatlah konstruksi segi delapan beraturan
·
Bagilah garis DE menjadi dua bagian yang
sama
·
Tariklah garis MF melalui titik bagigaris
DE tersebut
·
FD=FE adalah sisi dari segi enam belas
beraturan
Deret III:
Yang termasuk deret ini adalah segi-segi: 5,
10, 20, …..… dan seterusnya.
1.
Segi lima:
·
Buatlah lingkaran M
·
Tariklah garis CM
·
Buatlah garis AMB tegak lurus CM
·
Bagilah garis MB menjadi dua bagian yang
sama panjangnya
·
D adalah titik bagi garis MB
·
Lingkaran CE dengan D sebagai titik pusat
dan DC sebagai jari-jari
·
CE adalah sisi dari segi lima beraturan
CFGHI
2.
Segi sepuluh:
·
Buatlah konstruksi seperti pada segi lima
beraturan
·
Disini EM adalah panjang dari sisi segi
sepuluh beraturan
3.
Segi duapuluh:
·
Buatlah konstruksi seperti pada sisi
sepuluh beraturan
·
Bagilah TM menjadi dua bagian yang sama
(TE=EM)
·
EM inilah sisi segi sepuluh beraturan
Deret IV:
Yang termasuk dalam deret ini ialah segi 7,
segi 14, segi 28 dan seterusnya.
Segi
tujuh:
·
Buat lingkaran M
·
Tariklah garis tengah EN
·
Lingkaran EM sebagai jari-jari dan E
sebagai titik pusat hingga memotong lingkaran di titik A dan B
·
Tariklah garis AB sehingga memotong EM di
titik C
·
Lingkaran AC sebagai jari-jari dan A
sebagai titik pusat sehingga memotong lingkaran di titik D
·
AD adalah sisi segi tujuh yang beraturan
Sekarang
cobalah sendiri membuat konstruksi dari segi 14 dan segi 28 yang beraturan
(lihat gambar-contoh).
Deret V:
Termasuk
dalam deret ini adalah semua segi banyak beraturan yang tidak termasuk dalam
deret-deret I, II, III dan IV. Dapat disebutkan disini antara lain segi-9,
segi-13 dan lain sebagainya.
Segi-9
·
Buatlah lingkaran M
·
Tariklah garis tengah AMB
·
Tariklah garis sembaran BC
·
Ambillah 9 bagian yang sama pada garis BC
ini (angka 9 ini diambil sesuai dengan banyaknya sisi segi banyak yang dibuat)
·
Hubungkan titik yang terakhir (titik ke-9)
dengan titik A lalu tariklah garis-garis yang sejajar dengan garis tersebut.
Garis-garis sejajar ini akan memotong garis AB menjadi 9 bagian yang sama.
·
Lingkaran AB sebagai jari-jari dan
titik-titik A dan B sebagai pusatnya, sehingga kedua lingkaran tersebut
berpotongan satu sama lain di titik D
·
Tariklah dari D garis melalui titik ke-2
dari B pada garis AB hingga memotong lingkaran di titik E
·
BE adalah sisi dari segi-9 beraturan
Konstruksi
untuk segi-15 beraturan dapat dicoba sendiri dengan memperhatikan gambar contoh
disamping.
Catatan:
·
Garis tengah lingkaran hendaknya selalu
dibagi menjadi dua bagian-bagian yang sama sebanyak jumlah sisi dari segi
banyak yang akan sibuat
·
Untuk menemukan titik E hendaknya selalu
ditarik garis dari D yang melalui titik ke-2 dari A atau B pada garis AB
ELLIPS
Melengkapi konstruksi segi banyak beraturan,
maka pada halaman 31 terapat contoh-contoh gambar konstruksi bulat oanjang atau
ellips.
Bila
gambar-gambar 9/a, 9/b, 9/c tersebut diperhatikan baik-baik, maka jelas bahwa
konstruksi bulat panjang itu dapat diikuti sebagai berikut:
§
Membuat sembarang garis lurus M
§
Membuat sebuah lingkaran dengan jari-jari
sama yang titik pusatnya terletak pada garis lurus M
§
Membuat lingkaran kedua dengan jari-jari
sama yang titik pusatnya terletak pada pepotongan lingkaran pertama dengan
garis lurus M, sehingga lingkaran kedua ini juga akan melalui titi pusat
lingkaran yang pertama dan begitu seterusnya setiap kali menambah
lingkaran-lingkaran berikutnya seuai dengan bulat panjang yang diinginkan
§
Menarik garis-garis melalui titik pusat
lingkaran-lingkaran yang paling ujung (paling kiri dan paling kanan) dan titik
potong ingkaran-lingkaran tersebut dengan lingkaran-lingkaran yang melalui
titik pusatnya
§
Kedua garis tersebut akan saling
berpotongan di titik P
§
Dengan titik P sebagai pusatnya dibuat
lingkaran yang meninggung masing-masing lingkaran paling ujung tadi, dan
terwujudlah bulat panjang yang diinginkan. (lihat gambar 9/c)
Catatan:
Pada
gambar 9/a tititk P-nya terletak tepat pada perpotongan kedua lingkaran.
Cobalah terangkan apa sebabnya.
Lingkaran Warna
Latihan:
·
Buatlah sebuah gambar lingkaran warna
seperti pada contoh diatas
·
Jari-jari lingkaran = 10 cm
·
Garis: tinta-hitam, warna: cat air
(tipis-rata)
Pelaksanaan:
Pemberian
warna bertolak dari warna pokok merah, kuning dan biru. Kemudian warna II,
misalnya merah dicampur dengan kuning dalam ukuran perbandingan yang sama dan
seterusnya.
K. M. =
kuning dicampur merah dalam ukuran 1:1
K. M. M.
= kuning dicampur merah dalam ukuran 1:2
MEMADU WARNA
Memadu
warna ada dua pilihan:
1.
Paduan kuat
2.
Paduan lemah
Yang dimaksud dengan paduan warna kuat ialah
paduan antara warna yang letaknya paling berjauhan di dalam lingkaran warna,
misalnya biru dengan kuning-merah (K. M.) atau setidak-tidaknya biru dipadu
dengan warna yang terletak dihadapan sudutnya, misalnya warna merah, K. M., K.
K. M. dan kuning.
Paduan warna lemah ialah paduan antara
warna-warna yang letaknya berdekatan di dalam lingkaran warna, misalnya kuning
dengan hijau-kuning (B. K. K.).
WARNA TINGKATAN
Berdasarkan teori warna, maka warna putih dan
coklat adalah warna-warna hasil campuran dari ketiga warna pokok.
§
Putih = hasil campuran warna pokok dari
sinar matahari.
§
Coklat = hasil campuran warna pokok dari
cat buatan manusia.
Dari sini dapat kita tarik garis urutan
warna-warna sejenis yang bertingkatan kekuatannya dan dapat menghasilkan paduan
warna yang cukup serasi. Setiap urutan warna sejenis akan berawal dari warna
putih dan berakhir pada warna coklat. Sehingga bagi kita akan mudah untuk
memilih warna-arna mana yang dapat menimbulkan keseraian bila dipakai member
warna ruangan tamu atau ruanagan tidur misalnya.
Dibawah ini tertera beberapa contoh deret
warna-warna serasi dengan putih dan coklat sebagai warna ujung, yang sekaligus
dapat dipakai sebagai warna pemberi aksen atau tekanan.
Contohnya:
Kalau
misalnya untuk member warna suatau ruangan dipilih warna dari deret kuning,
maka dapat dipakai sebagai garis-garis tekananya warna coklat. Atau kalau yang
dipilih deret hijau atau biru, dapatlah dipakai sebagai garis-garis tekanannya
warna putih.
MENGENAL GARIS
Garis
dapat digolongkan menjadi dua:
1.
Garis grafis: garis lurus. Garis
lengkung, garis patah dan garis tekuk.
2.
Garis pengikat: garis pengikat bidang,
garis pengikat bentuk dan garis pegikat warna.
Garis
pengikat ini sendiri sebenarnya tidak dapat dilihat atau tidak Nampak tetapi
memberikan kesan adanya.
MENGENAL RUANG
Bagi pelukis, ruang merupakan sesuatau yang
khayal, karena ia bekerja pada atau dengan bentuk 2 matra (2 dimensi), yaitu
bentuk yang hanya mempunyai panjang dan lebar.
Sedangkan bagi pemahat atau arsitek, ruang lebh
merupakan suatu kenyataan, karena mereka bekerja dengan bentuk 3 matra, yang
artinya bentuk yang mempunyai panjang, lebar dan isi atau kedalaman. (contoh:
patung, rumah).
Ruang positif dan ruang negatif
Pada suatau bentuk 2 matra, seperi lukisan atau
gambar, maka ruangnya dapat dibagi menjadi ruang positif dan ruang negatif. Misalnya
suatu lukisan benda, maka gambar benda tersebut merupakan ruang positifnya
sedangkan gambar latar belakangnya adalah ruang negatifnya.
0 comments:
Post a Comment