Pages

Tuesday, February 12, 2013

Seni



SENI

Seni adalah segala sesuatu yang mengandung rasa keindahan. Dan menurut bidangnya maka seni dapat dibagi menjadi:

1.    Seni Rupa: Menggambar, melukis, patung, bangun/ arsitektur.
2.    Seni Suara: Nyanyi, tabuh/ music.
3.    Seni Sastra: Puisi, prosa.
4.    Seni Gerak: Tari, Pencak/ silat.



1.    SENI RUPA

A.   Menggambar

Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari ketajaman mata dan keterampilan tangan. Untuk mewujudkan kembali dengan keterampilan tangan apa yang telah dilihat oleh ketajaman mata, maka diperlukan bantuan banyak alat seperti: pensil, kwas, tinta, cat warna dan lain-lain. Jadi ini semua, seperti mata, tangan dan semua alat-alat menggambar tersebut bekerjasama sebagai tata usaha lengkap yang mencatat dengan teliti semua sifat-sifat dan keadaan benda.

B.   Melukis

Dalam melukis, semua alat-alat menggambar adalah nomor dua, sedangkan yang utama adalah perasaan. Jadi pribadi pelukislah yang dicetuskan dalam lukisannya. Sebagai contoh, corengan dengan pensil pun udah dapat merupaan lukisan, karena penuh dengan sentimen si pelukis.

Beberapa aliran Seni Lukis

Berhubung banyaknya perbedaan pribadi para pelukis (seniman) maka beraneka pula corak ragam tulisannya. Seperti naturalistik-klasik atau akademis, artinya sebuah lukisan barulah dinamakan bagus kalau memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh para pelukis tua pada masa itu atau menuruti hukum-hukum akademi.
Namun sejalan dengan perkembangan sejarah pada waktu bangkitnya rasa aku (pribadi) dari setiap orang, maka didalam seni lukis timbullah revolusi yang tidak mau pada norma-norma yang lama dan hanya memuja pribadi masing-masing, dan timbullah apa yang disebut aliran-aliran atau golongan-golongan seperti:

1)   Naturalism (Realisme)
Lukisan ini sangat mendekati keadaan sewajarnya. Kewajiban pelukis hanya memperbagus keadaan itu saja. Memperbagus kea rah keindahan disebut Naturalisme-Romantis (Basuki Abdullah). Memperbagus sesuai dengan apa yang diidam-idamkan disebut Naturalisme-Idealistis (Surono).

2)   Impressionism
Tanda-tanda:
§  Melukiskan hidup modern.
§  Cara melukis bebas (tak terikat dalil-dalil akademi).
§  Kkomposisi dipengaruhi pahatan kayu dari jepang.
§  Melukis tidak diharuskan diluar, yang penting ialah keadaan.
§  Menonjolkan permainan warna, sedang bentuk benda tidak dianggap perlu.

Para penganut: E. Monet, CI. Monet, Vincent Van Gogh, Kusnadi.

3)   Fauvism 1904
Golongan ini lagi-lagi menyalahi hukum-hukum akademi, sehingga mendapat sebutan golongan Fauves yang artinya binatang liar. Tanda-tanda:
§  Benda-benda diberi bentuk baru yang menurutkan teratur.
§  Warna-warna secara dekoratif didalam bidang-bidang bersimpang siur tetapi tetap didalam keadaan seimbang.
§  Warna-warna yang dipakai banyak yang kuat-kuat.
§  Benda diberi batas yang kuat.
§  Naturalism ditentang.

4)   Expressionism 1907
Tumbuh di Jerman.
Tanda-tanda:
§  Menentang metoda analistis dari impressionisme.
§  Menentang menirukan lam dan menurutkan hukum-hukumnya yang diakui oleh akademi.
§  Tidak mengejar keindahan visuil, tetapi keindahan batin yang nyata.

Cara melukis:
§  Warna keras dan kuat diletakkan didalam bidang-bidang.
§  Garis-garis kuat.
§  Komposisi tertutup.

5)   Futurism
Tumbuh di Italia dibawah pimpinan Marinetti. Menentang aliran lama akademis.
Tanda-tanda:
§  Benda-benda sama sekali tidak teratur, tanpa perspektif.
§  Lukisan berisi bermacam-macam kesan bercampur aduk.
§  Merupaka kumpulan gambar ingatan pada saat yang tidak sama.
§  Gerak, suara dan bau dilukis menjadi warna dan garis.

Penganut: Boccini, Carlo Carra, Rissalo, Balla, Gino Severni.

6)   Dadaisme 1917
Tanda-tanda:
§  Dada = kuda
§  Kesenian harus cocok dengan ocehan pertama dari bayi dan diberi lambing dada.
§  Hubungan antara pikiran dan kesenian ditiadakan.
Aliran ini hanya berumur oendek ±10 tahun.

Penganut: Tristian Tzara, Francis Picabia, Andre Breton, Louis aragen.

7)   Surrealism 1936
Dipimipin oleh Adillion Redon dengan dasar pendirian:
§  Benda itu bukanlah seperti yang kelihatan saja dan bagaimana wujudnya tergantung atas cara melihatnya. Jadi mendirikan dunia khayal.
Contoh:
a)    Sebutir telur dan matahari terbenam.
b)    Ikan diatas mercu.

Penganut: Zalvador Dail.

MENGENAL ALAT-ALAT MENGGAMBAR

Karena untuk menggambar diperlukan adanya alat-alat, maka untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan mengenal alat-alat tersebut dengan baik.

1.    Pensil
Menurut gunanya, pensil dapat dibedakan:
§  Pensil dengan tanda huruf H (hard), yang berarti keras. Makin banyak tanda H-nya makin keras pensil tersebut. Pensil demikian banyak digunakan dikalangan tehnik, khususnya untu menggambar konstruksi.
§  Pensil dengan tanda huruf B (black), yang berarti hitam atau lunak. Makin banyak tanda B-nya makin lunak pensil tersebut (2B, 3B, 4B). dan pensil ini biasa digunakan untuk menggambar tangan, seperti menggambar alam-benda, ilustrasi dan sebagainya.
§  Pensil dengan tanda huruf HB (hard-black) yang berarti sedang ini hanya dipakai di kantor atau di sekolah untuk menulis.
§  Pensil-arang atau disebut juga konte. Konte ini keras-lunaknya ditandai dengan angka-angka 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Menurut urutannya maka konte bertanda nomor 1 adalah yang paling keras.

Gambar-gambar contoh disamping adalah petunjuk bagaimana caranya memelihara, meraut serta menarik garis dengan pensil.

2.    Penggaris
Yang biasa sehari-hari kita sebut penggaris itu sebenarnya bukanlah alat untuk menarik garis, melainkan lebih tepat adalah alat untuk mengukur. Oleh sebab itu pada alat tersebut tentu tertera angka-angka pengukur atau cm. dan alat pengukur demikian yang baik adalah yang bentuk tipis dan angka-angkanya jelas.

3.    Segitiga
Segitiga yang baik adalah yang terbuat dari mika. Maksudnya tidak mudah patah atau rusak tepinya, bila teratur sesuatau yang keras dan lagi agak lentur. Dua buah segitiga disebut satu setel jika sisi-alas segitiga yang sama-kaki berimpit tepat dengan sisi-tegak segitiga siku-siku. Segitiga yang satu setel ini akan memudahkan kita menarik garis-garis sejajar.

4.    Pena-Tarik (Pentrik)
Pena-tarik atau pentrik adalah alat untuk pena yang dipergunakan untuk menarik garis dengan tinta. Mengingat pentingnya kegunaan alat tersebut dalam menggambar, khususnya menggambar konsruksi, maka sebaiknyalah kita memiliki dan memeliharanya dengan baik.

5.    Jangka
Kotak jangka yang cukup lengkap kecuali berisi pentrik berisi pula alat-alat penting lainnya seperti:
a)    Jangka biasa
b)    Jangka tusuk jangka pengukur
c)    Jangka orleon

Jangka biasa
Jangka yang baik adalah jangka yang kaki-kakinya dapat ditekukkan. Hal ini diperlukan terutama bila kita pakai untuk membuat gari-garis lengkung atau lingkaran dengan tinta. Dalam penggunaan jangka hendaknya diletakkan sedemikian rupa sehingga kedua kakinya berdiri tegak lurus diatas kertas (gambar 4/a). ini dsyaratkan terutama waktu membuat lingkaran dengan tinta supaya kedua ujung paruh pena yang dipasang pada jangka dapat menempel pada kertas sehingga garis yang ditarik dapat sempurna.
Meraut pensil jangka tidak boleh seperti meraut pensil biasa, melainkan harus dipancung (gambar 4/c). Dan memasangnya pada jangka bagian yang dipancung harus jatuh atau menghadap keluar.
Sekarang perhatikan jarum kaki jangka satunya. Jarum ini biasanya mempunyai dua ujung jarum yang berlainan bentuknya. Ujung yang satu bentuknya panjang meruncing, gunanya untuk mengukur jarak atau membagi garis, sedangkan ujung yang lain bentuknya pendek runcing dan berkerat. Kerat ini gunanya sebagai penahan kaki jangka waktu membuat lingkaran agar lobang titik pusat lingkaran pada kertas tidak menjadi makin lebar (gambar 4/d). jadi memasang jarum pada kaki jangka hendaknya disesuaikan dengan kepeluannya.

Jangka Tusuk/ Jangka Pengukur
Beda jangka pengukur dari jangka biasa terletak pada kaki-kakinya. Kalau jangka pengukur kedua kakinya berujungkan jarum panjang semua. Gunanya jangka ini untuk mengukur panjang atatu membagi garis. Dengan kaki jangka yang berujungkan jarum maka pengukuran akan lebih sempurna dari pada kalau dipakai jangka biasa yang berujung kaki pensil.

Tangkai penyambung
Pada gambar petunjuk (gambar 5) dapat kita lihat dan pelajari bagaimana caranya mempergunakan tangkai penyambung pada jangka. Hendaknya tetap diperhatikan, bahwa meskipun telah disambung kaki jangka berdirinya di atas kertas harus tetap tegak lurus. Kaki jangka bersambung ini gunanya untuk membuat lingkaran bergaris tengah panjang.

Jangka Orleon
Jangka orleon gunanya untuk membuat lingkaran-lingkaran dengan jari-jari sangat pendek, yang sukar dilaksankan dengan jangka biasa. Dengan menekankan jari telunjuk pada pangkal tangkai sumbu, maka ibu jari dan jari-tengah dapat leluasa memutarkan jangka orleon ini sehingga terbentuklah lingkaran yang diinginkan.
Perhatikan gambar 5/a.

Pena Redis
Pena ini seperti pena biasa hanya ujungnya bulat dengan ukuran garis tengah yang berlain-lainan sesuai dengan tebal tipisnya garis. Dalam penggunannya pena harus diletakkan sedemikian rupa sehingga ujungnya yang bulat itu menempel seluruhnya pada kertas (perhatikan gambar petunjuk).

Pena ATO
Pena ini adalah jenis pena gambar dengan ujung yang tidak runcing atau bulat, melainkan rata.
Kalau dengan pena redis kita dapat menghasilkan coretan yang sama tebalnya maka dengan pena ato ini kita akan mendapatkan hasil coretan yang tebal tipis. (lihat gambar contoh di halaman   ).

Rapido
Alat ini adalah sejenis pena gambar yang lain dengan ujungnya yang runcing seperti jarum.
Dan seperti juga dengan pena redis ataupun pena ato, maka rapido ini berukuran sesuai dengan tebal-tipisnya garis: 0.2 mm, 0.4 mm, 0.6 mm, 0.8 mm dan seterusnya.
Gambar a adalah ujung rapido yang runcing seperti jarum, sedangkan b adalah tempat tinta diisikan.



KONSTRUKSI SEGI BANYAK BERATURAN

Deret I:

Yang termasuk dalam deret 1 ini adalah segi-tiga, enam, dua belas dan seterusnya.

1.    Segi tiga:
·         Buatlah lingkaran M
·         Tariklah garis BA melalui M
·         Lingkaran CMD dengan AM sebagai jari-jari dan A sebagai titik pusatnya
·         Lingkaran FME dengan BM sebagai jari-jari dan B sebagai titik pusatnya
·         Buatlah segi tiga BCD, maka segi tiga ini adalah segi tiga beraturan atau segi tiga sama sisi

2.    Segi enam:
·         Buatlah lingkaran M
·         Tariklah garis BA melalui titik M
·         Lingkaran FME dengan BM sebagai jari-jari dan A sebagai titik pusatnya
·         Lingkaran CMD dengan AM sebagai jari-jari dan A sebagai titik pusatnya
·         Buatlah segi enam BFCADE, maka segi enam beraturan.

Disini juga terbukti bahwa sisi segi enam beraturan sama dengan jari-jari lingkaran luarnya.

3.    Segi dua belas:
·         Buatlah segi enam beraturan BFCADE
·         Bagilah garis BE menjadi dua titik bagi garis BE tersebut hingga memotong lingkaran M di titik G
·         GB = GE adalah sisi segi dua belas beraturan

Sekarang cobalah sendiri membuat konstruksinya segi 24 beraturan.


Deret II:

Termasuk dalam deret ini adalah segi-segi: 4, 8, 16, ……dan seterusnya.

1.    Segi-empat:
·         Buatlah lingkaran M
·         Tariklah garis DB melalui titik M
·         Buatlah garis AC tegak luru pada DB di titik M (lihat gambar)
·         ABCDadalah segi empat beraturan atau juga bujur sangkar

2.    Segi-delapan:
·         Buatlah konstruksi seperti pada segi empat beraturan
·         Tariklah garis dari titik M melalui titik bagi garis DC sehingga memotong lingkaran di titik E
·         ED=EC adalah sisi segi delapan baraturan
3.    Segi-enam belas:
·         Buatlah konstruksi segi delapan beraturan
·         Bagilah garis DE menjadi dua bagian yang sama
·         Tariklah garis MF melalui titik bagigaris DE tersebut
·         FD=FE adalah sisi dari segi enam belas beraturan


Deret III:

Yang termasuk deret ini adalah segi-segi: 5, 10, 20, …..… dan seterusnya.

1.    Segi lima:
·         Buatlah lingkaran M
·         Tariklah garis CM
·         Buatlah garis AMB tegak lurus CM
·         Bagilah garis MB menjadi dua bagian yang sama panjangnya
·         D adalah titik bagi garis MB
·         Lingkaran CE dengan D sebagai titik pusat dan DC sebagai jari-jari
·         CE adalah sisi dari segi lima beraturan CFGHI

2.    Segi sepuluh:
·         Buatlah konstruksi seperti pada segi lima beraturan
·         Disini EM adalah panjang dari sisi segi sepuluh beraturan

3.    Segi duapuluh:
·         Buatlah konstruksi seperti pada sisi sepuluh beraturan
·         Bagilah TM menjadi dua bagian yang sama (TE=EM)
·         EM inilah sisi segi sepuluh beraturan


Deret IV:

Yang termasuk dalam deret ini ialah segi 7, segi 14, segi 28 dan seterusnya.
Segi tujuh:
·         Buat lingkaran M
·         Tariklah garis tengah EN
·         Lingkaran EM sebagai jari-jari dan E sebagai titik pusat hingga memotong lingkaran di titik A dan B
·         Tariklah garis AB sehingga memotong EM di titik C
·         Lingkaran AC sebagai jari-jari dan A sebagai titik pusat sehingga memotong lingkaran di titik D
·         AD adalah sisi segi tujuh yang beraturan

Sekarang cobalah sendiri membuat konstruksi dari segi 14 dan segi 28 yang beraturan (lihat gambar-contoh).


Deret V:

Termasuk dalam deret ini adalah semua segi banyak beraturan yang tidak termasuk dalam deret-deret I, II, III dan IV. Dapat disebutkan disini antara lain segi-9, segi-13 dan lain sebagainya.

Segi-9
·         Buatlah lingkaran M
·         Tariklah garis tengah AMB
·         Tariklah garis sembaran BC
·         Ambillah 9 bagian yang sama pada garis BC ini (angka 9 ini diambil sesuai dengan banyaknya sisi segi banyak yang dibuat)
·         Hubungkan titik yang terakhir (titik ke-9) dengan titik A lalu tariklah garis-garis yang sejajar dengan garis tersebut. Garis-garis sejajar ini akan memotong garis AB menjadi 9 bagian yang sama.
·         Lingkaran AB sebagai jari-jari dan titik-titik A dan B sebagai pusatnya, sehingga kedua lingkaran tersebut berpotongan satu sama lain di titik D
·         Tariklah dari D garis melalui titik ke-2 dari B pada garis AB hingga memotong lingkaran di titik E
·         BE adalah sisi dari segi-9 beraturan

Konstruksi untuk segi-15 beraturan dapat dicoba sendiri dengan memperhatikan gambar contoh disamping.
Catatan:
·         Garis tengah lingkaran hendaknya selalu dibagi menjadi dua bagian-bagian yang sama sebanyak jumlah sisi dari segi banyak yang akan sibuat
·         Untuk menemukan titik E hendaknya selalu ditarik garis dari D yang melalui titik ke-2 dari A atau B pada garis AB

ELLIPS

Melengkapi konstruksi segi banyak beraturan, maka pada halaman 31 terapat contoh-contoh gambar konstruksi bulat oanjang atau ellips.

Bila gambar-gambar 9/a, 9/b, 9/c tersebut diperhatikan baik-baik, maka jelas bahwa konstruksi bulat panjang itu dapat diikuti sebagai berikut:
§  Membuat sembarang garis lurus M
§  Membuat sebuah lingkaran dengan jari-jari sama yang titik pusatnya terletak pada garis lurus M
§  Membuat lingkaran kedua dengan jari-jari sama yang titik pusatnya terletak pada pepotongan lingkaran pertama dengan garis lurus M, sehingga lingkaran kedua ini juga akan melalui titi pusat lingkaran yang pertama dan begitu seterusnya setiap kali menambah lingkaran-lingkaran berikutnya seuai dengan bulat panjang yang diinginkan
§  Menarik garis-garis melalui titik pusat lingkaran-lingkaran yang paling ujung (paling kiri dan paling kanan) dan titik potong ingkaran-lingkaran tersebut dengan lingkaran-lingkaran yang melalui titik pusatnya
§  Kedua garis tersebut akan saling berpotongan di titik P
§  Dengan titik P sebagai pusatnya dibuat lingkaran yang meninggung masing-masing lingkaran paling ujung tadi, dan terwujudlah bulat panjang yang diinginkan. (lihat gambar 9/c)

Catatan:
Pada gambar 9/a tititk P-nya terletak tepat pada perpotongan kedua lingkaran. Cobalah terangkan apa sebabnya.


Lingkaran Warna

Latihan:
·         Buatlah sebuah gambar lingkaran warna seperti pada contoh diatas
·         Jari-jari lingkaran = 10 cm
·         Garis: tinta-hitam, warna: cat air (tipis-rata)

Pelaksanaan:
Pemberian warna bertolak dari warna pokok merah, kuning dan biru. Kemudian warna II, misalnya merah dicampur dengan kuning dalam ukuran perbandingan yang sama dan seterusnya.
K. M. = kuning dicampur merah dalam ukuran 1:1
K. M. M. = kuning dicampur merah dalam ukuran 1:2


MEMADU WARNA
Memadu warna ada dua pilihan:
1.    Paduan kuat
2.    Paduan lemah

Yang dimaksud dengan paduan warna kuat ialah paduan antara warna yang letaknya paling berjauhan di dalam lingkaran warna, misalnya biru dengan kuning-merah (K. M.) atau setidak-tidaknya biru dipadu dengan warna yang terletak dihadapan sudutnya, misalnya warna merah, K. M., K. K. M. dan kuning.
Paduan warna lemah ialah paduan antara warna-warna yang letaknya berdekatan di dalam lingkaran warna, misalnya kuning dengan hijau-kuning (B. K. K.).

WARNA TINGKATAN

Berdasarkan teori warna, maka warna putih dan coklat adalah warna-warna hasil campuran dari ketiga warna pokok.

§  Putih = hasil campuran warna pokok dari sinar matahari.
§  Coklat = hasil campuran warna pokok dari cat buatan manusia.

Dari sini dapat kita tarik garis urutan warna-warna sejenis yang bertingkatan kekuatannya dan dapat menghasilkan paduan warna yang cukup serasi. Setiap urutan warna sejenis akan berawal dari warna putih dan berakhir pada warna coklat. Sehingga bagi kita akan mudah untuk memilih warna-arna mana yang dapat menimbulkan keseraian bila dipakai member warna ruangan tamu atau ruanagan tidur misalnya.
Dibawah ini tertera beberapa contoh deret warna-warna serasi dengan putih dan coklat sebagai warna ujung, yang sekaligus dapat dipakai sebagai warna pemberi aksen atau tekanan.

Contohnya:
Kalau misalnya untuk member warna suatau ruangan dipilih warna dari deret kuning, maka dapat dipakai sebagai garis-garis tekananya warna coklat. Atau kalau yang dipilih deret hijau atau biru, dapatlah dipakai sebagai garis-garis tekanannya warna putih.


MENGENAL GARIS

Garis dapat digolongkan menjadi dua:
1.    Garis grafis: garis lurus. Garis lengkung, garis patah dan garis tekuk.
2.    Garis pengikat: garis pengikat bidang, garis pengikat bentuk dan garis pegikat warna.

Garis pengikat ini sendiri sebenarnya tidak dapat dilihat atau tidak Nampak tetapi memberikan kesan adanya.


MENGENAL RUANG

Bagi pelukis, ruang merupakan sesuatau yang khayal, karena ia bekerja pada atau dengan bentuk 2 matra (2 dimensi), yaitu bentuk yang hanya mempunyai panjang dan lebar.
Sedangkan bagi pemahat atau arsitek, ruang lebh merupakan suatu kenyataan, karena mereka bekerja dengan bentuk 3 matra, yang artinya bentuk yang mempunyai panjang, lebar dan isi atau kedalaman. (contoh: patung, rumah).

Ruang positif dan ruang negatif

Pada suatau bentuk 2 matra, seperi lukisan atau gambar, maka ruangnya dapat dibagi menjadi ruang positif dan ruang negatif. Misalnya suatu lukisan benda, maka gambar benda tersebut merupakan ruang positifnya sedangkan gambar latar belakangnya adalah ruang negatifnya.

0 comments:

Post a Comment