Aliran Teori Belajar dipandang dari segi Psikologi
c. Teori
Cognitive Gestalt-Filed
Teori
kognitif dikembangkan oleh para ahli Psikolog kognitif, teori ini berbeda
dengan teori Behaviorisme, bahwa yang utama dalam kehidupan manusia adalah
mengetahui dan bukan respon. Psikologi Gestalt dipandang sebagai anak dari
aliran strukturalisme, gestalt kejiwaan manusia terkait kepada pengamatan yang
berwujud kepada bentuk menyeluruh.
Teori
belajar Gestalt ini lahir di jerman tahun 1912 dipelopori dan dikembangkan oleh
Max wertheimer (1880-1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem
solving, dari pengamatannya dia menyesalkan penggunaan menghafal di sekolah,
dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis. Kohler
menyatakan bahwa belajar serta mencapai hasil adalah proses yang didasarkan
insigt. Kecuali itu, pengamatan menurut psikologi elemen berlangsung dari
bagian-bagian menuju keseluruhan. Gastelt berpendapat bahwa, pengamatan adalah
bersifat totslitas, kesan pertama pengamatan adalah totalitas atau keseluruhan,
bagian-bagian barulah muncul kemudian secara analitis.
Kalau
rumpun Psikologi Behaviorisme bersifat molekular atau menekankan unsur-unsur,
maka rumpun kognitif Gestalt bersifat molar yaitu menekankan keseluruhan yang
terpadu, alam kehidupan manusia dan prilaku manusia selalu merupakan suatu
keseluruhan, suatu keterpaduan.[1]
Belajar
Gestalt menekankan pemahaman dan pengamatan sebagai suatu alternatif, berkat
pengalaman seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif
sebelum mencapai pengertian. Hal inidikemukakan berdasarkan kenyataan,belajar
itu pada hakikatnya merupakan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan,
yaitu untuk mendapatkan respon yang tepat.
Teori
belajar sangat banyak ragamnya, setiap teori mempunyai landasan sebagai dasar
perumusan, bila ditinjau dari perumusan itu, teori belajar dapat dikelompokkan
dalam dua macam yaitu: Assosiasi dan Gestalt, kedua macam teori inilah yang
banyak berkemabang melalui berbagai penelitian maupun eksperimen para ahli,
sehingga muncul berbagai macam teori yang beraneka ragam.
Berdasarkan
teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli psikologi belajar, perlu
diketahui bahwa setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah
dan aspek rohaniah. Kedua saling bertalian dan dan saling mempengaruhi.
0 comments:
Post a Comment