Pages

Friday, February 8, 2013

Aliran Teori Belajar



Aliran Teori Belajar dipandang dari segi Psikologi
 
c. Teori Cognitive Gestalt-Filed
Teori kognitif dikembangkan oleh para ahli Psikolog kognitif, teori ini berbeda dengan teori Behaviorisme, bahwa yang utama dalam kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respon. Psikologi Gestalt dipandang sebagai anak dari aliran strukturalisme, gestalt kejiwaan manusia terkait kepada pengamatan yang berwujud kepada bentuk menyeluruh.

Teori belajar Gestalt ini lahir di jerman tahun 1912 dipelopori dan dikembangkan oleh Max wertheimer (1880-1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving, dari pengamatannya dia menyesalkan penggunaan menghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis. Kohler menyatakan bahwa belajar serta mencapai hasil adalah proses yang didasarkan insigt. Kecuali itu, pengamatan menurut psikologi elemen berlangsung dari bagian-bagian menuju keseluruhan. Gastelt berpendapat bahwa, pengamatan adalah bersifat totslitas, kesan pertama pengamatan adalah totalitas atau keseluruhan, bagian-bagian barulah muncul kemudian secara analitis.
Kalau rumpun Psikologi Behaviorisme bersifat molekular atau menekankan unsur-unsur, maka rumpun kognitif Gestalt bersifat molar yaitu menekankan keseluruhan yang terpadu, alam kehidupan manusia dan prilaku manusia selalu merupakan suatu keseluruhan, suatu keterpaduan.[1]
Belajar Gestalt menekankan pemahaman dan pengamatan sebagai suatu alternatif, berkat pengalaman seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Hal inidikemukakan berdasarkan kenyataan,belajar itu pada hakikatnya merupakan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan, yaitu untuk mendapatkan respon yang tepat.
Teori belajar sangat banyak ragamnya, setiap teori mempunyai landasan sebagai dasar perumusan, bila ditinjau dari perumusan itu, teori belajar dapat dikelompokkan dalam dua macam yaitu: Assosiasi dan Gestalt, kedua macam teori inilah yang banyak berkemabang melalui berbagai penelitian maupun eksperimen para ahli, sehingga muncul berbagai macam teori yang beraneka ragam.
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli psikologi belajar, perlu diketahui bahwa setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Kedua saling bertalian dan dan saling mempengaruhi.


[1]

0 comments:

Post a Comment