Tips membuat judul dan abstrak dalam penyusunan skripsi, tesis,
disertasi, proposal atau karya ilmiah
Seorang researcher
atau peneliti, sesudah melakukan sebuah penelitian, sangat disarankan untuk
segera memublikasikan hasil penelitiannya. Karena banyak sekali manfaat yang
akan diperoleh dengan memublikasikan hasil penelitian, terutama sekali adalah
adanya tindak lanjut dari hasil penelitian (pengembangan) atau untuk
menghindari tema yang sama dari penelitian itu sendiri.
Banyak sekali cara yang bisa
dilakukan researcher dalam memublikasikan hasil penelitiannya, diantaranya bisa
dilakukan dengan melalui presentasi pada seminar ataupun melalui jurnal-jurnal
ilmiah, lokal maupun internasional.
Pada sesi kali ini kita akan
membahas bagaimana menulis judul dan abstrak.
Judul
Bagaimana cara menulis judul yang
baik? atau lebih tepatnya mungkin bagaimana kita menarik perhatian calon
pembaca artikel kita dengan judul?
Menurut buku, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan. Pertama, judul yang kita buat harus
mencerminkan isi keseluruhan makalah. Kedua adalah, usahakan judul yang
dibuat menjawab pertanyaan ataupun menawarkan sebuah jawaban. Bisa juga anda
membuat tulisan mengenai sesuatu hal yang sedang ramai dibicarakan, misalnya
saat ini sedang ramai mengenai masalah isu pemanasan global. Cobalah buat
sebuah judul artikel ilmiah mengenai hal ini, niscaya orang yang membaca judul
ini akan tertarik untuk membaca keseluruhan artikel Anda.
Abstrak
Setelah
judul, sebelum orang lain memutuskan untuk membaca artikel ilmiah anda yang
mereka lakukan adalah membaca abstrak. Abstrak menjadi salah satu bagian
terpenting dalam sebuah artikel ilmiah. Keputusan apakah seseorang tertarik
dengan artikel yang anda buat sebagian besar ditentukan setelah membaca abstrak.
Untuk itu,
apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam membuat sebuah abstrak??
Ada 4
langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
- Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara: (a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang yang sama), (b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama tentu saja), (c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda
- Uraikan metodologi penelitian dengan jelas
- Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)
- Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
Panjang abstrak biasanya 100-200
kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada dalam
sebuah abstrak.
Abstrak merupakan rangkuman dari isi
tulisan dalam format yang sangat singkat. Untuk makalah, biasanya abstrak itu
hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan
tugas akhir, abstrak biasanya dibatasi satu halaman. Untuk itu isi dari abstrak
tidak perlu “berbunga-bunga” dan berpanjang lebar, cukup langsung kepada
intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana
merangkumkan semua cerita dalam satu halaman. Justru itu tantangannya. Ada juga
tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Kalau yang ini
merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data
yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika
kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi.
Ini sebagian dari review saya
terhadap hasi penelitian yang sudah jadi. Kebanyakan abstrak di susun atas
‘jumlah bab’ pada laporan penelitian. Jika suatu laporan/skripsi terdiri dari 5
bab: (1) pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metodologi, (4) analisis dan
pembahasan, (5) penutup. Maka hendaknya menulis abstrak sebagai berikut:
- Paragraf pertama ringkasan dari ‘latar belakang/pendahuluan’
- Paragraf kedua ringkasan dari ‘kajian teori’
- Paragraf ketiga ringkasan dari ‘metodologi’
- Paragraf keempat ringkasan dari ‘analisis dan pembahasan’
- Paragraf kelimaringkasan dari ‘penutup/kesimpulan dan saran’
0 comments:
Post a Comment