Pages

Thursday, February 7, 2013

Metode Pembelajaran-REACT



Pembelajaran Kontekstual Model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT)

A.      Pengertian Model REACT
Pembelajaran kontekstual yang telah diperkenalkan oleh Center of Occupational Research and Development (CORD), Amerika Serikat menyampaikan lima strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual, yang disingkat dengan strategi pembelajaran REACT, yaitu:

a.      Relating (mengaitkan) yaitu belajar dalam konteks pengalaman manusia. Ini merupakan jenis pembelajaran kontekstual yang khas terjadi pada anak-anak. Ketika anak-anak tumbuh semakin besar memberikan konteks yang bermakna untuk belajar menjadi semakin sulit. Kurikulum yang mencoba menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup harus minta perhatian siswa pada peristiwa, dan kondisi sehari-hari. Kemudian siswa harus menghubungkan situasi sehari-hari itu dengan informasi baru yang diserap atau masalah yang dipecahkan.
b.     Experiencing (mengalami) yaitu belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan, dan diskaveri merupakan jantung pembelajaran kontekstual. Akan tetapi, siswa mungkin akan menjadi termotivasi dan merasa nyaman berkat hasil strategi pembelajaran lain seperti aktivitas dengan teks, cerita, atau video. Pembelajaran tampak akan berjalan lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi alat-alat dan materi dan mengerjakan bentuk-bentuk penelitian yang lain.
c.      Applying (menerapkan) yaitu menerapkan konsep dan informasi dalam konteks yang berguna sering memproyeksikan siswa ke arah masa depan yang diharapkan atau ke arah tempat kerja yang mungkin tidak familier. Dalam pembelajaran kontekstual, penerapan sering didasarkan pada aktivitas okupasional. Hal itu terjadi lewat teks, video, lab, dan kegiatan, meskipun dalam banyak sekolah, pengalaman pembelajaran kontekstual itu akan diikuti dengan pengalaman langsung, misalnya: wisata, pertanian, pengaturan, pementoran, dan pemagangan.
d.     Cooperating (bekerja sama) yaitu belajar dalam konteks peragihan, penanggapan, dan pengkomunikasian dengan pembelajar yang lain merupakan strategi pembelajaran yang utama dalam pengajaran kontekstual. Pengalaman bekerjasama tidak hanya membantu sebagian besar siswa untuk mempelajari bahan ajar. Oleh sebab itu, keterampilan kooperatif perlu mendapatkan perhatian serius agar dapat dikuasai dengan baik oleh siswa.
e.      Transferring (memindahkan) yaitu pembelajaran sesuatu isi dalam konteks pengetahuan yang ada atau memindahkannya berlandaskan apa yang telah diketahui pelajar. Setelah siswa paham terhadap konsep yang dipelajarinya, maka selanjutnya siswa menerapkan atau memanfaatkan pengetahuan yang telah diperolehnya ke dalam konteks yang baru.[1]

B.      Langkah-Langkah Pembelajaran Model REACT
Adapun langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penerapan pembelajaran model REACT adalah:[2]
a.      Aspek relating (mengaitkan), siswa mengamati gambar-gambar sebagai media pembelajaran, kemudian mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
b.     Aspek applying (menerapkan), siswa dapat melakukan sesuatu atau kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
c.      Aspek experiencing (mengalami), setelah siswa dapat melakukan sesuatu atau kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari maka siswa akan dapat mengalami sendiri kegiatan yang ada pada materi pelajaran yang telah dipelajari.
d.     Aspek cooperating (bekerja sama), yang dilakukan guru adalah membagi siswa menjadi beberapa kelompok kemudian tiap kelompok mencari contoh-contoh tentang materi pelajaran yang telah dipelajari dilingkungan masyarakat sekitar
e.      Aspek transferring (mentransfer), siswa diajak untuk bertukar pikiran dengan teman lainnya untuk merumuskan hasil dari kegiatan pembelajaran mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari.

C.      Penilaian dalam Pembelajaran Kontekstual Model REACT
Adapun cara dan aspek penilaian dalam pembelajaran model REACT adalah:[3]
a.      Penilaian dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
b.     Aspek yang diukur adalah keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta apakah peserta didik belajar Atau apa yang sudah diketahui peserta didik.
c.      Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasannya, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif.
d.     Penilaian dilakukan secara integral, yaitu penilaian berbagai aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didk sebagai satu kesatuan utuh.
e.      Hasil penilaian digunakan sebagai feedbeak, yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment) standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) jika standart nilai belum tercapai.

D.      Pembelajaran Kontekstual Model REACT Dalam Perspektif Islam
Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Komponen utama pembelajaran kontekstual adalah konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Model REACT adalah mengaitkan, mengalami, mengaplikasikan, bekerjasama, dan alih pengetahuan.
Adapun ayat dan hadits yang berkenaan dengan pembelajaran kontekstual model REACT adalah:
Artinya:”Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”.(QS. An-Nahl: 43)

Ayat diatas berkaitan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu bertanya (Questioning). Dalam ayat tersebut ada perintah untuk bertanya.
Artinya: Imam Al-Bukhari dari Sahl bin Sa‟d al-Sa‟idiy r.a.. Dia Berkata bahwa Rasulullah s.a.w.telah bersabda: “Aku dan pemelihara (pengasuh) anak yatim akan berada di surga laksana dua (jari)ini (beliau memperlihatkan kedua jari beliau, jari telunjuk dan jari
tengah),dan antara keduanya saling melengkapi.”

Hadits diatas berkenaan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu pemodelan. Dimana dalam hadits tersebut diatas disebutkan bahwa nabi dalam mengajar menggunakan pemodelan yang berupa isyarat tubuh.
Artinya: “Abu Dawud , Al-Nasai dan Ibnu Majah (dengan lafadz hadits berasal dari Ibnu Majah) meriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata:”Rasulullah s.a.w. mengambil sutra dengan tangan kirinya dan emas dengan tangan kanannya, kemudian beliau mengangkat keduanya dan bersabda:‟Sesungguhnya kedua barang ini diharamkan atas kaum lelaki dari umatku, dan dihalalkan atas kaum perempuan.”

Hadits di atas berkenaan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu pemodelan, dan berkaitan dengan model REACT yaitu relating (mengaitkan). Dimana dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa nabi mengajar dengan cara memperlihatkan atau menggunakan alat peraga.



[1] Setia Yuwana Sudikan, Pembelajaran Kontekstual Bahasa dan Sastra Jawa (http:www.ptkguru blog at wordpress, diakses 4 Januari 2010)
[2] Nunin Ni’mah, op. cit, hlm. 32-33
[3] Cucu Suhana, dan Nanang Hanafiah, op.cit, hlm. 76

1 comments:

  1. assalamu'alaikum..boleh tau sumber buku ny tdk ? buku mengenai model REACT..

    ReplyDelete