Pembelajaran
Kontekstual Model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
Transferring (REACT)
A.
Pengertian Model REACT
Pembelajaran
kontekstual yang telah diperkenalkan oleh Center of Occupational Research
and Development (CORD), Amerika Serikat menyampaikan lima strategi bagi
pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual, yang disingkat dengan
strategi pembelajaran REACT, yaitu:
a.
Relating (mengaitkan) yaitu belajar dalam konteks
pengalaman manusia. Ini merupakan jenis pembelajaran kontekstual yang khas
terjadi pada anak-anak. Ketika anak-anak tumbuh semakin besar memberikan
konteks yang bermakna untuk belajar menjadi semakin sulit. Kurikulum yang mencoba
menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup harus minta perhatian
siswa pada peristiwa, dan kondisi sehari-hari. Kemudian siswa harus
menghubungkan situasi sehari-hari itu dengan informasi baru yang diserap atau
masalah yang dipecahkan.
b.
Experiencing (mengalami) yaitu belajar dalam konteks
eksplorasi, penemuan, dan diskaveri merupakan jantung pembelajaran kontekstual.
Akan tetapi, siswa mungkin akan menjadi termotivasi dan merasa nyaman berkat
hasil strategi pembelajaran lain seperti aktivitas dengan teks, cerita, atau
video. Pembelajaran tampak akan berjalan lebih cepat ketika siswa dapat
memanipulasi alat-alat dan materi dan mengerjakan bentuk-bentuk penelitian yang
lain.
c.
Applying (menerapkan) yaitu menerapkan konsep dan
informasi dalam konteks yang berguna sering memproyeksikan siswa ke arah masa
depan yang diharapkan atau ke arah tempat kerja yang mungkin tidak familier. Dalam
pembelajaran kontekstual, penerapan sering didasarkan pada aktivitas
okupasional. Hal itu terjadi lewat teks, video, lab, dan kegiatan, meskipun
dalam banyak sekolah, pengalaman pembelajaran kontekstual itu akan diikuti
dengan pengalaman langsung, misalnya: wisata, pertanian, pengaturan,
pementoran, dan pemagangan.
d.
Cooperating (bekerja sama) yaitu belajar dalam
konteks peragihan, penanggapan, dan pengkomunikasian dengan pembelajar yang
lain merupakan strategi pembelajaran yang utama dalam pengajaran kontekstual.
Pengalaman bekerjasama tidak hanya membantu sebagian besar siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Oleh sebab itu, keterampilan kooperatif perlu
mendapatkan perhatian serius agar dapat dikuasai dengan baik oleh siswa.
e.
Transferring (memindahkan) yaitu pembelajaran sesuatu
isi dalam konteks pengetahuan yang ada atau memindahkannya berlandaskan apa
yang telah diketahui pelajar. Setelah siswa paham terhadap konsep yang dipelajarinya,
maka selanjutnya siswa menerapkan atau memanfaatkan pengetahuan yang telah
diperolehnya ke dalam konteks yang baru.[1]
B.
Langkah-Langkah Pembelajaran Model REACT
Adapun
langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penerapan pembelajaran model REACT
adalah:[2]
a.
Aspek
relating (mengaitkan), siswa mengamati gambar-gambar sebagai media
pembelajaran, kemudian mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
b.
Aspek
applying (menerapkan), siswa dapat melakukan sesuatu atau kegiatan yang
sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
c.
Aspek
experiencing (mengalami), setelah siswa dapat melakukan sesuatu atau
kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari maka siswa akan dapat
mengalami sendiri kegiatan yang ada pada materi pelajaran yang telah
dipelajari.
d.
Aspek
cooperating (bekerja sama), yang dilakukan guru adalah membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kemudian tiap kelompok mencari contoh-contoh tentang
materi pelajaran yang telah dipelajari dilingkungan masyarakat sekitar
e.
Aspek
transferring (mentransfer), siswa diajak untuk bertukar pikiran dengan
teman lainnya untuk merumuskan hasil dari kegiatan pembelajaran mengenai materi
pelajaran yang telah dipelajari.
C.
Penilaian dalam Pembelajaran Kontekstual Model REACT
Adapun
cara dan aspek penilaian dalam pembelajaran model REACT adalah:[3]
a.
Penilaian
dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
b.
Aspek
yang diukur adalah keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta apakah
peserta didik belajar Atau apa yang sudah diketahui peserta didik.
c.
Penilaian
dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan
periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasannya, baik dalam bentuk
formatif maupun sumatif.
d.
Penilaian
dilakukan secara integral, yaitu penilaian berbagai aspek pengetahuan, sikap
dan keterampilan peserta didk sebagai satu kesatuan utuh.
e.
Hasil
penilaian digunakan sebagai feedbeak, yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment)
standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) jika standart nilai
belum tercapai.
D.
Pembelajaran Kontekstual Model REACT Dalam
Perspektif Islam
Kontekstual
adalah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Komponen utama pembelajaran kontekstual adalah
konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
dan penilaian sebenarnya. Model REACT adalah mengaitkan, mengalami,
mengaplikasikan, bekerjasama, dan alih pengetahuan.
Adapun
ayat dan hadits yang berkenaan dengan pembelajaran kontekstual model REACT
adalah:
Artinya:”Dan
Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan
jika kamu tidak mengetahui”.(QS. An-Nahl: 43)
Ayat
diatas berkaitan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu bertanya (Questioning).
Dalam ayat tersebut ada perintah untuk bertanya.
Artinya: Imam
Al-Bukhari dari Sahl bin Sa‟d al-Sa‟idiy r.a.. Dia Berkata bahwa Rasulullah
s.a.w.telah bersabda: “Aku dan pemelihara (pengasuh) anak yatim akan berada di
surga laksana dua (jari)ini (beliau memperlihatkan kedua jari beliau, jari
telunjuk dan jari
tengah),dan
antara keduanya saling melengkapi.”
Hadits
diatas berkenaan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu pemodelan.
Dimana dalam hadits tersebut diatas disebutkan bahwa nabi dalam mengajar
menggunakan pemodelan yang berupa isyarat tubuh.
Artinya: “Abu
Dawud , Al-Nasai dan Ibnu Majah (dengan lafadz hadits berasal dari Ibnu Majah)
meriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata:”Rasulullah s.a.w. mengambil
sutra dengan tangan kirinya dan emas dengan tangan kanannya, kemudian beliau mengangkat
keduanya dan bersabda:‟Sesungguhnya kedua barang ini diharamkan atas kaum
lelaki dari umatku, dan dihalalkan atas kaum perempuan.”
Hadits
di atas berkenaan dengan komponen pembelajaran kontekstual yaitu pemodelan, dan
berkaitan dengan model REACT yaitu relating (mengaitkan). Dimana dalam
hadits tersebut dijelaskan bahwa nabi mengajar dengan cara memperlihatkan atau
menggunakan alat peraga.
assalamu'alaikum..boleh tau sumber buku ny tdk ? buku mengenai model REACT..
ReplyDelete