A. LANDASAN
TEORITIS STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM
Pendidkan
merupakan kunci utama semua kemajuan dan perkembangan yang berkaualitas, sebab
dengan pendidikan manusi dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai
pribadi maupun sebagai masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi
multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan
teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi bermakna.
Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada
lingkungan. Inilah salah satu sisi positif yang melatar belakangi pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan.
Adapun
yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatau strategi pembelajaran
yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana
belajar. Hal tersebutdapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan
untuk menanamkan sikap cinta tanah lingkungan (Karti dan Yuliaritingsih, 2002).
Pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah dasar. Hal
ini relevan dengan tingkat perkembangan intelektual usia sekolah dasar (7-11
tahun) berada dalam tahap operasional konkret (Piaget, dalam Wills: 154). Hal
senada dikatakan Margaretha S. Y., (2002) bahwa kecenderungan siswa sekolah
dasar yang senang bermain dan bergerak menyebabkan anak-anak lebih menyukai
belajar lewat ekspolrasi dan penyelidikan di luar ruang kelas.
Konsep-konsep
sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui
pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positifdari diterapkkannya
pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu memilik sikap rasa
keingintahuannya lebih tinggi.
Empat
pilar pendidikan, yakni:
1. Learning
to know (belajar untuk mengetahui)
2. Learning
to be (belajar untuk jadi dirinya)
3. Learning
to do (belajar untuk mengerjakan sesuatu)
4. Learning
to life together (belajar untuk bekerja sama)
Hal
tersebut dapat terwujud melalui proses pembelajaran dengan menggunakan
pendeatan pembelajaran yang dikemas efektif untuk pencapaian kompetensi yang
diharapkan. [1]
B. SKENARIO
PEMBELAJARAN PAIKEM
Secara
garis besarnya bahwa pembelajaran PAIKEM adalah:
1. Guru
berusaha untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan alat bantu,
2. Guru
mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi pembelajaran,
dan membuat siswa betah di kelasnya.
3. Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, dan
4. Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatau masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan
belajar.
Empat
prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan strategi pembelajaran PAIKEM,
yaitu:
1. Mengalami,
2. Komunikasi,
3. Interaksi,
4. Refleksi.
1.
Teknis Pelaksanaan
Strategi PAIKEM
Gambaran
pelaksanaan strategi PAIKEM, dapat terlihat dari kegiatan-kegiatan yang terjadi
selama pembelajaran di kelas. Baik kegiatan yang dilakukan oleh guru, maupun
oleh peserta didiknya. Kemampuan guru akan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
strategi ini, karena se-aktif apapun siswa, gurulah yang tetap memegang kendali
dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung.[2]
2.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan strategi PAIKEM
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru agar strategi PAIKEM dapat
dilaksanakan dengan baik. Hal-hal tersebut adalah:
1. Memahami
sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal
anak secara perorangan
3. Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memcahkan masalah.
5. Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan
lingkungan belajar sebagai sumber belajar
7. Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental[3]
0 comments:
Post a Comment