Pages

Sunday, January 20, 2013

Metode Pembelajaran-Resitasi


Metode Resitasi

1.       Pengertian Metode Resitasi
Pemberian tugas atau resitasi adalah terjemahan dari bahasa inggris “to cite” yang artinya mengutip, yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih hingga siap sebagaimana mestinya.
Adapun pengertian lain dari metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu. Buku “pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam.[1]
Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah, adalah metode di mana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengejakan tugasnya tidak hanya di rumah, tapi dapat dikerjakan juga di perpustakaan, di laboratorium, di ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada guru.[2]
Dalam buku pendidikan dalam Islam yang ditulis oleh Nawawi, resitasi adalah tidak hanya pengulangan, tidak sekedar dilakukan dengan cara menyerahkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis. Di samping itu dapat juga dilakukan dengan cara menyuruh murid menuturkannya di depan kelas, melakukan tanya jawab atau diskusi kelas dan mungkin dapat didemonstrasikan suatu kegiatan tertentu.[3]

2.       Syarat-syarat dalam Metode Resitasi
Dalam metode pemberian tugas (resitasi) seorang guru (pendidik) harus mengetahui beberapa syarat dan syarat-syarat tersebut harus pula diketahui oleh murid yang akan diberi tugas, yaitu:
a)     Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari, sehingga murid di samping sanggup mengerjakannya juga sanggup menghubungkannya dengan pelajaran tertentu.
b)     Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada murid akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.
c)      Guru harus menanamkan kepada murid bahwa tugas yang diberikan kepada mereka akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya.
d)     Jenis tugas yang diberikan kepada murid harus dimengerti benar-benar, sehingga murid tidak ada keraguan dalam melaksanakannya.[4]

3.       Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode Resitasi
a)     Kelebihan metode resitasi adalah:
1.     Baik sekali untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang konstruktif.
2.     Memupuk rasa tanggungjawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak-anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3.     Memberi kebiasaan anak untuk giat belajar.
4.     Memberikan tugas anak yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang kegiatan peribadatan didaerah masing-masing, kegiatan amaliyah social dan sebagainya.
b)     Kekurangan metode resitasi adalah:
1.     Seringkali tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu tentang pekerjaan itu; yang berarti tujuan pelajaran tidak dapat tercapai.
2.     Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar
3.     Seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin hasil pekerjaan temannya.
4.     Apabila tugas itu terlalu banyak atau berat, akan mengganggu keseimbangan mental anak.


[1] Arief. Armai Op.Cit.Hlm:164
[2] Zuhairini, dkk. Op.Cit. hlm:96
[3] Nawawi, Hadari, Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas 1993. hlm:189
[4] Proyek Pembinaan dan Sarana Perguruan Tinggi Agama.Op.Cit.hlm:234

0 comments:

Post a Comment