Metode
Resitasi
1.
Pengertian Metode Resitasi
Pemberian
tugas atau resitasi adalah terjemahan dari bahasa inggris “to cite” yang
artinya mengutip, yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian
pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih hingga
siap sebagaimana mestinya.
Adapun pengertian lain dari metode resitasi adalah
cara menyajikan bahan pelajaran di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap
murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk
mempertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran
yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu. Buku “pengantar ilmu dan metodologi
pendidikan islam.[1]
Metode
pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah,
adalah metode di mana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam
pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengejakan tugasnya tidak hanya di
rumah, tapi dapat dikerjakan juga di perpustakaan, di laboratorium, di
ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk dapat dipertanggungjawabkan
kepada guru.[2]
Dalam
buku pendidikan dalam Islam yang ditulis oleh Nawawi, resitasi adalah tidak
hanya pengulangan, tidak sekedar dilakukan dengan cara menyerahkan hasil
pelaksanaan tugas secara tertulis. Di samping itu dapat juga dilakukan dengan
cara menyuruh murid menuturkannya di depan kelas, melakukan tanya jawab atau
diskusi kelas dan mungkin dapat didemonstrasikan suatu kegiatan tertentu.[3]
2.
Syarat-syarat dalam Metode Resitasi
Dalam
metode pemberian tugas (resitasi) seorang guru (pendidik) harus mengetahui
beberapa syarat dan syarat-syarat tersebut harus pula diketahui oleh murid yang
akan diberi tugas, yaitu:
a)
Tugas
yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari,
sehingga murid di samping sanggup mengerjakannya juga sanggup menghubungkannya
dengan pelajaran tertentu.
b)
Guru
harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada murid
akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang
dimilikinya.
c)
Guru
harus menanamkan kepada murid bahwa tugas yang diberikan kepada mereka akan
dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya.
d)
Jenis
tugas yang diberikan kepada murid harus dimengerti benar-benar, sehingga murid
tidak ada keraguan dalam melaksanakannya.[4]
3.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode Resitasi
a)
Kelebihan
metode resitasi adalah:
1.
Baik
sekali untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang konstruktif.
2.
Memupuk
rasa tanggungjawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini
anak-anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah
dikerjakan.
3.
Memberi
kebiasaan anak untuk giat belajar.
4.
Memberikan
tugas anak yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang kegiatan
peribadatan didaerah masing-masing, kegiatan amaliyah social dan sebagainya.
b)
Kekurangan
metode resitasi adalah:
1.
Seringkali
tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu
tentang pekerjaan itu; yang berarti tujuan pelajaran tidak dapat tercapai.
2.
Sulit
untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan
minat belajar
3.
Seringkali
anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin hasil
pekerjaan temannya.
4.
Apabila
tugas itu terlalu banyak atau berat, akan mengganggu keseimbangan mental anak.
0 comments:
Post a Comment