BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena
hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk
waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan
yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat
menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.
Disadari atau tidak kita sedang menuju era
globalisasi. Pengaruh globalisasi ini semakin terasa dengan semakin banyaknya
saluran informasi dalam berbagai bentuk media.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita,
meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara yang telah maju, media
telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu yang terpanjang,
yang paling berpengaruhi itu adalah waktu yang digunakan untuk bersekolah
(Miarso,1989).
Perkembangan media pengajaran itu sendiri diawali oleh
Komensky, dalam bukunya Orbis
Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada
tahun 1657. Buku ini sebenarnya hanya buku bergambar, tetapi pembuatannya telah
menggunakan prinsip-prinsip yang modern. Konsep dasar yang digunakan oleh
Komensky berasal dari pernyataan Aristoteles: “Nihil est in intellect, quod
non prius fuit in sensu” (tak ada sesuatu dalam akal pikiran tanpa lebih
dulu melakukan penginderaan).
Perkembangan media pengajaran menurut Asbhy (1972)
seperti yang dikutip oleh Miarso, telah menimbulkan revolusi empat kali dalam
dunia pendidikan. Revolusi pertama telah terjadi beberapa puluh abad yang lalu,
yaitu pada saat orang tua menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada orang lain
yang berprofesi sebagai guru; revolusi kedua terjadi dengan digunakannya bahasa
tulisan sebagai sarana utama pendidikan; revolusi ketiga timbul dengan
tersedianya media cetak yang merupakan hasil ditemukannya mesin teknik percetakan;
dan revolusi keempat berlangsung dengan meluasnya penggunaan media komunikasi
elektronik.
Sekarang ini kita hidup dalam era informasi yang
ditandai dengan tersedianya informasi yang semakin banyak dan bervariasi,
tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya
informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha
pengumpulan, engolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa
menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia.
B.
Tujuan
Tujuan penyajian materi ini adalah agar Bapak/Ibu Guru
dapat menerapkan berbagai macam media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP, PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A.
Pengertian Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Cukup banyak batasan
yang dibuat orang. Asosiasi Teknologi Pendidikan misalnya mengatakan bahwa media
adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan
atau informasi.
Gagne (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara Heinich dan Russell (1989) mengartikan media sebagai saluran untuk
komunikasi yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “antara” yang digunakan
untuk menyalurkan informasi antara pengirim dan penerima. Dari batasan-batasan
itu dapat kita rumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada diri siswa.
Jadi sesuai dengan pengertian
dari media pembelajaran yang telah disampaiakan sebelumnya, maka yang dimaksud
dengan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang lebih efektif dan efisien dalam diri siswa.
B.
Manfaat dan Pedoman Penggunaan Media
Media sangat bermanfaat untuk menunjang proses
pembelajaran, manfaat itu adalah sebagai berikut:
1.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda. Kehidupan keluarga dan
masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimliki oleh siswa. Dua anak
yang hidup di dua masyarakat atau lingkungan yang berbeda, akan mempunyai
pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena berbedanya “kesempatan untuk
mengalami” yang diperoleh anak-anak. Ketersediaan buku, bacaan-bacaan,
kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain adalah faktor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak-anak. Media pembelajaran dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan ini jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang
dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke siswa.
2.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh
siswa. Ini disebabkan oleh:
a)
Objek terlalu besar, misalnya lingkungan pasar, terminal, stasiun,
pelabuhan, candi, ikan paus, dan lain-lain. Dengan media seperti gambar, foto,
slide, atau film, kita dapat menampilkannya ke hadapan siswa;
b)
Beberapa objek, makhluk hidup, dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk
diamati dengan mata telanjang, misalnya: bakteri, sel darah, protozoa, dan
lain-lain. Dengan bantuan gambar, film, dan mikroskop sebagai media
pembelajaran dapat memperbesar dan memperjelas objek-objek tadi.
c)
Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati seperti proses kepompong
menjadi kupu-kupu dapat diikuti prosesnya dalam beberapa saat saja dengan
teknik time-lapse dengan media fotographi, film, atau komputer;
d)
Gerakan-gerakan yang terlalu cepat dan sulit ditangkap mata biasa, misalnya
kepakan sayap burung, laju peluru, komet, dan lain-lain dapat diamati dengan
media;
e)
Ada kalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks seperti peredaran
darah atau siklus air hujan dapat ditampilkan dengan gambar, skema, atau
simulasi komputer;
f)
Bunyi-bunyi yang amat halus yang semula tidak mungkin ditangkap telingan
menjadi jelas didengar dengan menggunakan media;
g)
Rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi secara
umum dapat diatasi. Kehidupan ikan-ikan di dasar laut atau kehidupan gajah di
hutan dapat dihadirkan di depan kelas melalui media;
h)
Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, dan slide;
i)
Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan
media seperti komputer, film, dan video.
3.
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya.
4.
Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki si A
berbeda dengan si B, bila si A hanya pernah mendengar sedangkan si B pernah
melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba, dan merasakannya. Pengamatan
yang dilakukan oleh siswa bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang penting
yang dimaksudkan oleh guru.
5.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis.
Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi yang
berbeda oleh siswa yang berbeda pula. Penggunaan media seperti gambar, film,
objek, model, grafik, dan lain-lain bisa memberikan konsep dasar yang benar.
6.
Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar. Pemasangan
gambar-gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman atau radio
merupakan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
7.
Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan menggunakan media
pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam,
konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat
untuk belajar selalu muncul.
8.
Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari yang konkret
sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi Borobudur misalnya, dapat
memberikan imaji yang konkret tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan
sebagainya.
Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara
sistematis dengan memusatkan perhatian kepada siswa. Program pembelajaran
direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan
kepada perubahan tingkah laku siswa dengan tujuan yang kan dicapai. Dalam
perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara penggunaannya harus
dipertimbangkan dan ditentukan dengan saksama.
Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Tidak ada satu media yang terbaik untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaranyang disajikan. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk
kegiatan belajar yang akan dilaksanakn, seperti belajar secara klasikal,
belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup,
seperti mengecek media yang akan dipakai, mempersiapkan serbagai peralatan yang
dibutuhkan di ruang kelas sebelum pengajaran di mulai.
Siswa perlu disiapkan sebelum media pembelajaran
digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting
selama penggunaan media.
Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa
melibatkan partisipasi aktif para siswa.
C.
Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat
sederhana hingga yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan
indera mata hingga perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang murah dan tidak memerlukan
listrik hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat keras.
Dalam perkembangannya media mengikuti perkembangan
teknologi. Teknologi yang paling tuan yang dimanfaatkan dalam proses belajar
adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir
teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk
tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi
mikroprosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Arsyad,
2006:29). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:
1.
Media hasil teknologi cetak,
2.
Media hasil teknologi audio-visual,
3.
Media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4.
Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat
dari segi perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow yang dikutip Arsyad
(2006:33) dibagi ke dalam dua kategari luas, yaitu pilihan media tradisional
dan pilihan media teknologi mutakhir.
1.
Pilihan Media Tradisional
a)
Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang, proyeksi overhead,
slide, (filmstrips).
b)
Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info, papan bulu/flanel).
c)
Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset).
d)
Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan multi
image).
e)
Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
f)
Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah berkala,
lembaran lepas atau hand-out).
g)
Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
h)
Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka).
2.
Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a)
Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture).
b)
Media berbasis mikroprosesor ( pembelajaran berbantuan komputer, permainan
komputer, pembelajaran interaktif, hypermedia, dan compact video disc).
Pengelompokan media yang banyak dianut oleh para
pengelola pendidikan adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton
(1985). Oleh mereka, media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:
1.
Media cetak,
2.
Media pajang,
3.
Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),
4.
Rekaman audiotape,
5.
Slide dan filmstrip,
6.
Penyajian multi-image,
7.
Rekaman video dan film, dan
8.
Komputer.
Setiap media sudah pasti memiliki kelebihan dan
keterbatasan dalam penggunaannya. Seorang guru seharusnya dapat mengkaji
kelebihan dan keterbatasan itu, kemudian menjadikan kajiannya itu sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah.
D.
Penggunaan Media Pembelajaran
Setelah memahami pengertian, manfaat, dan jenis media
pembelajaran, kini pembahasan akan mengerucut pada penggunaan media dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Berikut ini disajikan
alternatif penggunaan media untuk menunjang pencapaian kompetensi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia yang menekankan pada keterampilan berbahasa.
1.
Alternatif media dalam pembelajaran bahasa Indonesia
a)
Dalam pembelajaran mendengarkan, media yang dapat digunakan yaitu: radio, tape
recorder, video, dan laboratorium bahasa.
b)
Dalam pembelajaran berbicara, media yang dapat digunakan yaitu: permainan,
gambar, kartu kata dan kalimat, wacana, teks puisi, dan lingkungan.
c)
Dalam pembelajaran membaca, media yang dapat digunakan yaitu bahan cetakan
seperti buku, modul, lembaran lepas, kliping berupa wacana atau cerita.
d)
Dalam pembelajaran menulis, media yang dapat digunakan yaitu: gambar, foto,
lingkungan, papan pajang, pengalaman siswa, dan televisi.
2.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran
BAB III
KESIMPULAN
§
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang lebih efektif dan efisien dalam diri siswa.
§
Manfaat media adalah:
1.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
oleh para siswa.
2.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
3.
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya.
4.
Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis.
6.
Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar
7.
Media membangkitkan keinginan dan minat guru
8.
Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari yang konkret
sampai hal yang bersifat abstrak.
§
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:
1.
Media hasil teknologi cetak,
2.
Media hasil teknologi audio-visual,
3.
Media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4.
Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
§
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan
teknologi,
yaitu:
1.
Pilihan Media Tradisional
2.
Pilihan Media Teknologi Mutakhir
§
Media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:
1.
Media cetak,
2.
Media pajang,
3.
Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),
4.
Rekaman audiotape,
5.
Slide dan filmstrip,
6.
Penyajian multi-image,
7.
Rekaman video dan film, dan
8.
Komputer.
§
Alternatif penggunaan media, yaitu:
1.
Alternatif media dalam pembelajaran bahasa Indonesia
2.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.).
Retrieved from http://berita.balihita.com/metode-dan-strategi-pembelajaran-bahasa-indonesia.html
Ahmadi, M.
(1990). Dasar Dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: y3A.
Alwasilah,
A. c. (1992). Kuliah Dasar-Dasar Teori Linguistik. Bandung: Tunas Putra.
Budiningsih,
C. A. (2004). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta.
Hermawan,
A. H. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.
MK, S. A.
(1991). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Resmini, N.
(2006). Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI
PRESS.
Rosmana, I.
A. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesa. Bandung: Sonagar Press.
Sudjana, N.
(2005). Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Syafi’ie,
I. (1996). Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KONSEP,
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
“Ditulis sebagai
Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pembelajaran
Bahasa Indonesia”
Disusun
oleh:
KELOMPOK VI
EUIS PURNAMA ALAM
SUSILAWATI
UNUY NURHASANAH
YUNARSIH
(Kelas/Ruang:
R/417)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
|
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalahnya yang berjudul “Konsep, Pengembangan dan
Penggunaan Media Pembelajaran Bahasa Indonesi” Walaupun dengan segala keterbatasan
yang dimiliki penulis, namun
syukur alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak, maka
kesulitan tersebut dapat terselesaikan.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas kelompok yang akan
dipresentasikan pada Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis tidak lupa
mengucapkan bnyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, namun kami harapkan mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagi pembaca dan kami pada
khususnya.
Jakarta, Juli 2012
|
0 comments:
Post a Comment