Pages

Monday, January 14, 2013

Partai Nasional Demokrat (NasDem)


Partai Nasdem saatnya perubahan. Itulah salah satu partai politik yang menjadi Peserta Pemilu 2014 dengan nomor urut 1. Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) adalah organisasi masyarakat yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Ormas ini dideklarasikan oleh 45 tokoh nasional di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010. Puncak acara pendeklarasiannya ditandai dengan pidato oleh pencetusnya yaitu Surya Paloh. Nasdem berupaya melakukan gerakan perubahan bernama Gerakan Restorasi. Gerakan ini dilandaskan atas tiga hal, yaitu politik solidaritas; ekonomi emansipatif dan partisipatif; serta budaya gotong-royong. Adapun sejarah singkat tentang Partai Nasional Demokrat adalah sebagai berikut:

Singkatan                  : NasDem
Slogan                       : Restorasi Indonesia
Pembentukan           : 1 Februari 2010 (2 tahun lalu)
Jenis                          : Organisasi massa
Kantor pusat             : Jl. R.P. Soeroso No. 46, Gondangdia Lama, Menteng, Jakarta Pusat,
                                     Jakarta 10350
Ketua umum             : Surya Paloh
Sekretaris Jenderal : Syamsul Mu'arif


Deklarator

Adapun 45 tokoh yang mendeklarasikan Nasional Demokrat adalah :
  1. Abdul Malik Haramain
  2. Ade Surapriatna
  3. Ahmad Rofiq
  4. Ahmad Syafii Maarif
  5. Akbar Faisal
  6. Ali Umri
  7. Anies Baswedan
  8. Bachtiar Aly
  9. Bahri Anwar
  10. Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM
  11. Budi Supriyanto, Sh, MH
  12. Budiman Sudjatmiko, M.Sc, M.Phil
  13. Danny P. Thaharsyah
  14. Prof. Dr. Didik J. Rachbini
  15. Drs. Djaffar H. Assegaff
  16. Edison Betaubun, SH, MH
  17. Ir. A. Edwin Kawilarang
  18. Eep Saefulloh Fatah
  19. Drs. Enggartiasto Lukito
  20. Erik Satrya Wardhana
  21. Ferry Mursyidan Baldan
  22. Franky Sahilatua
  23. Prof. Dr. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D
  24. Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin
  25. Jeffrie Geovanie,
  26. Dra. Khofifah Indar Parawansa
  27. Martin Manurung, SE, MA
  28. Melkiades Laka Lena
  29. Meutya Viada Hafid, B.Eng
  30. Paskalis Kossay, S.Pd, MM
  31. Patrice Rio Capella, SH
  32. Dr. Poempida Hidayatullah, B.Eng., Ph.D, DIC
  33. Dr. Rizal Sukma
  34. Rommy HR Soekarno
  35. Samuel Nitisaputra
  36. H. Sayed Fuad Zakaria, SE
  37. Dr. (HC) Ir. H. Siswono Yudo Husodo
  38. Prof. Dr. Soleh Solahuddin
  39. Sugeng Suparwoto
  40. H. Syamsul Mu'arif, BA
  41. Prof. Dr. Tarnama Sinambela
  42. Prof. Dr. Thomas Suyatno
  43. Willy Aditya, S.Fil., MDM
  44. Ir. H. Zulfadhli
  45. Drs. Zulfan Lindan


Manifesto

Berikut merupakan manifesto dari organisasi ini, yang dibacakan oleh salah satu deklarator, Anies Baswedan pada saat pendeklarasiannya.
Reformasi telah dan tengah mengantar Indonesia sebagai negara demokrasi. Tetapi, kami menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak demokrasi yang sekadar menjadi proyek reformasi tanpa arti.
Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan kesejahteraan. Kami mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang gemilang, dengan keringat dan tangan sendiri.
Maka, pada hari ini kami berketetapan hati menggalang sebuah gerakan bernama:

NASIONAL DEMOKRAT: RESTORASI INDONESIA

Nasional Demokrat adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi Indonesia. Nasional Demokrat tidak hanya bertumpu dan berpusat di Jakarta, melainkan gerakan perubahan yang titik-titik sumbunya terpencar di seluruh penjuru Indonesia. Platform dan konseptor Restorasi Indonesia yang diusung Nasional Demokrat adalah seorang aktivis dan intelektual muda Willy Aditya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa beserta kita.
Jakarta, 1 Februari 2010


Kontroversi

Sebelum mendirikan Nasional Demokrat, Surya Paloh maju dalam perebutan calon ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar). Namun pada perebutan itu, Surya kalah dari Aburizal Bakrie yang akhirnya memenangi dan menjabat sebagai Ketum Golkar periode 2009-2014. Kekalahan ini menyebabkan banyak pihak menduga Nasdem didirikan Surya akibat kekecewaan kekalahannya di Golkar. Dan karena itu, Nasdem adalah cikal bakal sebuah partai politik (parpol) untuk kendaraan politik Surya dalam Pemilu 2014. Terlebih pengurus Nasdem yang terlibat sebagian besar berasal dari kalangan politisi.
Mengenai dugaan ini, baik Surya maupun pengurus lain membantah bahwa Nasdem adalah cikal bakal parpol. Namun demikian, beberapa pengurus mengakui berubah menjadi parpol tidaklah mustahil.
Pada 6 Juli 2011, seorang pendiri Nasdem, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan mengundurkan diri dari ormas ini. Hal itu dilakukannya karena kecewa Nasdem telah berubah menjadi partai politik dan berorientasi kekuasaaan.
Pada tanggal 26 Juli 2011, Partai NasDem lahir sebagai partai politik baru di Indonesia. Akan tetapi, banyak pihak mengira Partai tersebut merupakan partai bentukan daripada Ormas Nasdem yang dibuat oleh Surya Paloh. Menanggapi hal tersebut, Dia membantah bahwa Partai itu tidak ada hubungannya dengan Ormas bentukannya. 


Bacaan Terkait:


0 comments:

Post a Comment